My Archieve

Jumat, 04 Januari 2013

Puisi: "Laron, toilet dan nafsunya"

Kenapa makin banyak laron dalam bak mandi?
Apa musim yang giring mereka?
Atau rayuan lampu tak lagi ampuh?

Mungkin hujan semalam-malaman mengungkit hati para pemain suling
Sampai-sampai pagi buta ikut bernyanyi
Menuntun laron-laron, berduyun-duyun terjun
Menembus rasio yang mereka tak punya
Menembus logika yang mereka tak punya
Dalam insting cuma haus semu

Akhirnya tenggelam dan megambang

Tak tega ku usik lelap baka
Maka kugayung pelan-pelan, mayat-mayat laron yang berserak-serak di genangan yang tenang
Kuhantar ke peraduan
Lubang WC yang sebentar lagi mau kupakai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar